Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 06:03:25【Kabar Kuliner】228 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(2916)
Sebelumnya: Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat
Selanjutnya: Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia
Artikel Terkait
- Kemlu upayakan WNI kabur dari sentra online scam Kamboja dipulangkan
- Masjid Huangcheng, cerita panjang toleransi beragama di Chengdu
- Menikmati gemerlap cahaya Guangzhou dari kapal di Sungai Mutiara
- Setahun Pemerintahan Prabowo
- Pakar sarankan lima langkah sederhana jaga fokus
- Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat
- Tujuh sayuran beku rekomendasi dietisien untuk jaga kadar kolesterol
- Tim Rescue TNGR bersihkan sampah di tebing curam Gunung Rinjani
- Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza
- Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar
Resep Populer
Rekomendasi

Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024

BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan

BKKBN Babel

Pelni jamin menu makan untuk penumpang penuhi standar keamanan pangan

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

Ingin gula darah stabil? Ini cara mengolah nasi putih agar tetap sehat

Apindo soroti sektor riil dalam negeri yang masih belum optimal

Kemlu upayakan WNI kabur dari sentra online scam Kamboja dipulangkan